Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang berdiri sejak awal abad ke-20. Didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Yogyakarta, Muhammadiyah lahir sebagai jawaban atas tantangan zaman kolonial, keterbelakangan umat, dan dominasi tradisi keagamaan yang kurang rasional. Gerakan ini membawa misi tajdid (pembaharuan) dalam Islam dengan pendekatan modern, rasional, dan berlandaskan Al-Qur’an serta Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Muhammadiyah tidak hanya berperan sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga sebagai gerakan sosial dan pendidikan. Prinsip utama yang dipegang oleh Muhammadiyah adalah purifikasi (pemurnian ajaran Islam) dan modernisasi. Pemurnian berarti membersihkan Islam dari praktik-praktik yang dianggap bid’ah, khurafat, dan takhayul, sedangkan modernisasi mencakup upaya adaptasi Islam dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan utama Muhammadiyah, sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasarnya, adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Peran Muhammadiyah dalam Pendidikan dan Sosial
Salah satu kontribusi terbesar Muhammadiyah terletak pada bidang pendidikan dan kesehatan. Hingga kini, Muhammadiyah mengelola:
- Ribuan sekolah dari tingkat dasar hingga menengah
- Ratusan perguruan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, UM Malang, UM Surakarta, dan lainnya
- Ratusan rumah sakit dan klinik di berbagai daerah
Melalui amal usaha ini, Muhammadiyah berusaha mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pelayanan publik dengan pendekatan profesional dan berorientasi pada kemajuan umat.
Dakwah Pencerahan
Muhammadiyah mengusung konsep “Islam Berkemajuan”, yaitu Islam yang mendorong umatnya menjadi cerdas, berdaya, dan berperan aktif dalam membangun peradaban. Dakwah Muhammadiyah bersifat inklusif, terbuka, dan dialogis, serta berfokus pada pemberdayaan masyarakat, bukan sekadar retorika.
Gerakan dakwah Muhammadiyah tidak hanya terjadi di masjid, tetapi juga di ruang-ruang publik seperti sekolah, rumah sakit, media massa, hingga media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah menempatkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘alamin), bukan hanya dalam ibadah individual tetapi juga dalam kerja-kerja kemanusiaan.
Muhammadiyah merupakan bukti bahwa Islam dan kemajuan bukanlah dua hal yang bertentangan. Sebaliknya, melalui prinsip tajdid dan dakwah pencerahan, Muhammadiyah telah dan terus menjadi pelopor dalam membangun umat yang religius, rasional, dan mandiri.
Dengan tetap berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah serta bersikap terbuka terhadap ilmu pengetahuan, Muhammadiyah berperan penting dalam membentuk wajah Islam Indonesia yang toleran, maju, dan berkeadaban. [Yusuf Albaihaqi, Mahasiswa Sekolah Tabligh PDM Jepara]
Ustadz Yusuf sosok intelektual muslim yg berkemajuan
Thanks tadz atas ilmu nya